Monday, July 29, 2019

Bagaimana Proses Serangan Jantung?



Jantung merupakan salah satu organ vital penyokong kehidupan manusia. Jika jantung mengalami gangguan, kesehatan tubuh juga akan terganggu. Serangan jantung menjadi jenis penyakit jantung yang dapat memberikan dampak membahayakan bagi kehidupan. Serangan jantung dapat terjadi ketika alirah darah yang mengandung oksigen mengalami hambatan ketika menuju ke otot jantung. Akibat terjadinya hambatan tersebut, jantung tidak mendapatkan asupan oksigen yang dibutuhkan. Jika  penyumbatan aliran darah tidak segera dipulihkan, otot jantung akan mengalami kematian. Kondisi tersebut dikenal pula dengan istilah infark miokard. Dilihat dari penderita serangan jantung, penyakit tersebut dapat dialami oleh siapa saja. Wanita berusia 55 tahun ke atas dan pria berusia 45 tahun ke atas merupakan sosok yang berpotensi mengalami penyakit jantung.


Jantung dikatakan berada dalam kondisi normal jika organ tersebut dapat mengalirkan darah dengan baik dan lancar. Jantung yang berada dalam kondisi baik memiliki detak jantung yang normal. Detak jantung 60 hingga 100 per menit merupakan detak jantung normal. Ada pula yang beranggapan jika detak jantung normal berkisar 50 hingga 70 kali per menitnya. Proses terjadinya serangan jantung ditandai dengan penumpukan lemak sehingga timbul plak pada jantung. Ketika jantung dilapisi oleh plak, pembuluh darah koroner akan terganggu dan menyebabkan aliran darah tidak lancar. Tidak hanya detak jantung yang cepat, serangan jantung menyebabkan tekanan darah meningkat. Tidak hanya itu, suplai oksigen yang menuju jantung juga akan terhambat dan membuat kinerja jantung kurang optimal. Gangguan pada jantung membuat dada terasa nyeri dan timbul rasa sesak napas. Jika kondisi tersebut tidak segera diatasi, kinerja jantung akan berhenti.

Kinerja jantung yang berhenti nantinya akan menimbulkan kematian secara mendadak. Serangan jantung dapat dialami oleh mereka yang memiliki berat badan yang berlebih. Suplai darah menuju jantung dapat terhambat akibat lemak yang menempel pada jantung. Penimbunan lemak pada jantung dapat disebabkan oleh kebiasaan makanan makanan yang kurang sehat, malas bergerak dan kebiasaan merokok. Serangan jantung dapat juga terjadi ketika seseorang terlalu banyak mengkonsumsi garam. Garam yang mengandung natrium klorida dapat meningkatkan terjadinya resiko serangan jantung, tekanan darah tinggi dan penyakit stroke.

Serangan jantung dapat ditandai dengan rasa sakit pada daerah dada. Karena penyakit yang berkaitan dengan jantung merupakan penyakit yang mematikan, sudah sewajarnya bagi kita untuk memahami gejala-gejala apa saja yang sering muncuk ketika serangan jantung menyerang. Rasa nyeri pada bagian kerap kali dialami oleh mereka yang menderita serangan jantung. Ketika serangan jantung datang, dada seolah-olah ditekan dengan beban berat. Rasa nyeri pada dada akan hilang dengan sendirinya jika penderita serangan jantung beristirahat. Jika kondisi sudah parah, rasa nyeri pada dada tidak dapat dengan mudah dihilangkan dengan cara beristirahat saja.

Gejala lain dari serangan jantung adalah mudah lelah dan sering merasa pusing. Jika rasa pusing datang, kinerja jantung tidaklah normal. Rasa pusing yang disebabkan oleh serangan jantung terasa berbeda jika dibandingkan dengan pusing biasa. Hal tersebut dapat terjadi lantaran rasa pusing disertai dengan sirkulasi darah yang terganggu dan merasa mudah lelah. Ketika kita mengalami penyakit yang berkaitan dengan jantung, tindakan medis perlu untuk dilakukan. Dokter akan memberikan obat khusus jantung yang harus dikonsumsi secara rutin oleh penderita serangan jantung. Operasi menjadi tindakan lainnya yang dapat dilakukan oleh penderita jika penyakit tidak dapat diatasi dengan menggunakan obat.

No comments:

Post a Comment